Cerita 27 : Di Mana Ada Ketulusan di
Situ Ada Rejeki yang Mengalir
Berikut
ibu nyatakan pada saya melalui wejangan yang disajikan lewat tuturnya yang
bersahaja namun istimewa.
Dari
ketulusan selalu ada jalan. Meski sebagian orang mengatakan kalau
"Ketulusan belum tentu dibalas dengan ketulusan, bahkan terkadang
sebaliknya." Namun, ketulusan tetaplah ketulusan, yang murni terlahir dari
hati nurani.
Oke,
sekejap kita lupakan tentang ungkapan pesimistis orang-orang sekitar kita
tentang kata "Tulus" Hanya saja, yang perlu kita ingat di dunia ini, Yang
Berkuasa dan Maha Berkehendak hanyalah satu, yakni Allah azza wajalla.
Untuk
apa kita berkata baik? Untuk Allah, SWT
Untuk
apa kita berlaku benar? Hanya untuk Allah, SWT
Untuk
apa kita beribadah? Tentu untuk Allah, SWT
Untuk
apa kita bekerja? Ya, sudah pasti untuk Allah, SWT.
Tidak
ada yang mampu melawan kehendak Allah, SWT.
Lalu,
untuk apa kita takut berlaku tulus hanya karena takut tidak dibalas setimpal?
Toh,
yang berhak atas segala-galanya, termasuk ketulusan kita hanya Allah, SWT.
Yang
berhak memberi kita rejeki juga Allah, SWT.
Apa
yang perlu diragukan lagi? :)
Komentar
Posting Komentar