Cerita
17 : Suksesmu Hari Ini
Begitu bersebarnya definisi sukses di lingkup tempat kita hidup
sehingga kita sendiri rumit menspesifikasikan apa itu sukses? Dan bagaimana ia
bisa diraih?
Ada
banyak cara. Setidaknya dari beberapa artikel yang pernah saya baca. Ada banyak
sekali tips yang bisa kita coba kapanpun kita mau bila kita ingin menjadi orang yang
sukses. Bisa sukses secara materil (lahir) bisa
pula sukses secara
immaterial (batin). Semuanya bergantung kepada kita yang memilih.
Sukses? Apa itu
sukses? Kembali lagi kita kembali pada potong kata itu. Mengapa orang
berbondong-bondong ingin dikatakan sukses? Apa enaknya jadi orang sukses? Dan
indikator macam apa yang bisa mengukur bila ingin menilai seberapa sukses orang
tersebut? Sedangkan, yang saya
tahu, tidak banyak orang sukses yang mau menyebut dirinya sukses atau meminta
orang lain untuk memanggilnya "orang sukses"
Toh, dia hanya melakukan yang sudah selazimnya
dia lakukan. Semisal, menolong sesama, membuat yayasan khusus anak yatim. Atau
punya perusahaan yang bergerak dalam bidang sesuai dengan background pendidikan
yang pernah ia tempuh. Itu semua sudah menjadi "kewajiban" mereka
untuk melakukan, pun tanpa mengharap dibilang "sukses"
Orang lainlah yang
menggelari mereka dengan embel-embel sukses. Lha,
apalagi memangnya yang diharapkan seorang sarjana selain mengabdikan diri
dengan ilmu yang dia punya? Jadi, bisa dikatakan mereka meraih itu dari keteguhan profesionalitas mereka di bidang
masing-masing.
Ada penulis sukses,
pengusaha sukses, guru sukses, blogger
sukses, dan banyak lagi mereka-mereka yang sukses karena begitu telaten
menyelipi nilai kebaikan dalam setiap karya mereka.
Dan bagi saya sukses
itu sederhana, yang kita raih hari ini,
itulah sukses.
Yang kita lakukan
hari ini, dan itu bermanfaat bagi diri kita juga orang lain, itulah sukses.
Yang kita rinci hari
ini, dan yang ingin kita raih esok hari, itulah sukses.
Semua buah dari kebaikan, itulah sukses.
Semua buah dari kebaikan, itulah sukses.
Sebetulnya, kita
sudah memiliki standar sukses di diri masing-masing, tinggal memilih mau
ditingkatkan atau dipertahankan?
Semua pilihan kembali
kepada pribadi masing-masing.
Dan bagi yang masih
belum menemukan jati diri sukses dalam dirinya, mungkin detik ini atau esok
menjadi waktu yang tepat buat memulai menjadi sukses. Sukses dalam
kebaikan.
Mudah-mudahan
berhasil, dan niatkan untuk kebaikan lagi, ya.
Komentar
Posting Komentar