Cerita
50 : We Are Still Alive
Di
saat udara masih bisa kita hirup. Di saat jantung masih bisa berdetak. Saat itu
kita akan dikatakan hidup.
Seperti
halnya, makhluk Allah yang lain, manusia erat dengan kaitannya dengan
kehidupan. Tidak ada yang bisa melepaskan diri dari yang namanya kehidupan, kecuali
kematian.
Di
saat cobaan melanda. Tantangan di depan mata. Kesedihan juga kebahagiaan
berselingan mendera. Itulah yang dinamakan warna-warni kehidupan.
Menandakan
bila hidup masih lagi lekat di kehidupan kita. Aneka ragamnya masih bisa kita
nikmati. Baik itu berupa kesedihan- kebahagiaan. Namun sadarilah, bahwa itu
semua merupakan karunia Tuhan.
Tidak
ada yang menjalani hidupnya dengan jalan yang mulus-mulus saja. Pasti ada
terjal. Pasti ada liku. Dan yang membedakan kita dengan mereka yang hidup
tampak tenang-tenang saja, karena semakin mereka dicoba semakin mereka mendekat
pada Allah. Semakin mereka tahu ujian apa yang akan mereka hadapi, mereka
mempersiapkan diri.
Bukan
dengan melihat ke belakang lalu menyesali. Ingin lari dari kehidupan. Lalu
menghilang dari bumi. Bukan.
We Are Still Alive.
Kehidupan adalah karunia. Yang bagi mereka yang menjalani penuh kesyukuran,
maka mereka adalah bagian dari orang-orang yang bahagia.
Sedangkan
bagi mereka yang melihat kesukaran di antara kesukaran, maka mereka akan merasa
bahwa diri merekalah yang paling celaka di antara makhluk ciptaan Allah di
dunia.
We are still alive. Kita
masih lagi hidup. Lakukan yang baik sebagai kenangan yang akan kita tinggalkan
bila kehidupan sudah bukan menjadi teman kita lagi.
Cause, we are still alive :)
Komentar
Posting Komentar